Thursday, October 6, 2011

Drawing



Menggambar merupakan salah satu hobi yang sangat aku sukai. Aku menspesifikkan (secara tidak sengaja) kegemaranku ini dengan aliran (cieee) 'setengah realis', karena aku lebih sering melakukan sketsa foto. Menurut aku lebih mudah melakukan sketsa foto, daripada harus menggambar dengan mengandalkan imajinasi (ups,, ketahuan engga kreatif hehehe.. :p). 

Tentu saja hal ini ada tahapan prosesnya. Awalnya, aku hanya bisa menggambar dua buah gunung, dengan sang surya berada diantaranya, dilengkapi dengan awan yang menyerupai badan biri-biri, jalanan dan pepohonan, sawah, serta burung-burung yang terbang di langit yang tidak lebih daripada menyerupai huruf 'M'. Dengan bangganya The Little Dheeno menunjukkan hasil karyanya kepada sang ayah. "Ga bagus, pohonnya roboh semua" komentar sang ayah waktu itu. Jleeeeebbb!!! Pujian melayang. Tapi motivasi semakin kokoh tertanam :D.

Bapak, merupakan tokoh yang sangat berperan dalam progresivitas menggambarku. Beliau bukanlah seseorang yang suka menggambar, apalagi seniman. Tapi, Dheeno 7 tahun saat itu mengenal adanya 'titik hilang' dalam teknik menggambar. Hal itu bermula saat aku mengamati Bapak yang tengah sibuk menggunakan pensil mekanik (hal ajaib bagiku waktu itu) dan dua buah penggaris segitiga siku-siku. Aku heran saat itu, kenapa Bapak meribetkan diri sendiri, bagiku satu penggaris sudah lebih dari cukup (karena aku paling tidak suka menggambar dengan penggaris, terutama membuat 'garis tepi' setiap kali mau mencoba mulai menggambar).

Aku tau tanda tanya di raut mukaku lebih jelas tergambar daripada sketsa rumah yang masih berupa garis-garis yang digambar Bapak. Terbukti Bapak berhenti melakukan aktivitasnya, hanya untuk menerangkan kegelapan yang aku rasakan :D. Bapak berkata "Untuk menggambar garis tegak lurus, lebih gampang menggunakan dua buah penggaris siku-siku, begini dan begini (Beliau memberikan contoh)". "Kalo untuk mengesankan benda-benda yang letaknya lebih jauh, gambarnya harus lebih kecil dari benda yang berada lebih dekat dari pandangan kita, contohnya begini (gambar 'benda aneh' menodai sketsa indah yang dibuat Bapak". "Nah, semakin jauuuuuuhhh, lama kelamaan benda itu akan hilang berupa sebuah titik saja". Aku cuma manggut-manggut keheranan. "Ngerti?", lanjutnya. Karena aku masih terdiam, berarti engga ngerti hahahaha :p. Akhirnya beliau menuntunku sampai di jalanan depan rumah. "Tuh liat jalan di depan kita, ujungnya semakin kecil kan?". Ahh,, I got it.. hehehe..

*bukan jalanan depan rumah aku loh ya, apalagi tangan itu, definitely not my father's :D

Beberapa hari aku mulai asik menggambar dan terus menggambar, dan aku tak pernah puas dengan coretan-coretan itu. Akhirnya aku paham mengenai teknik menggambar 'perspektif', yang ternyata ada 3 macam gambar perspektif, yakni:


One Point Perspective, contohnya gambar jalanan di atas ;)




Two Point Perspective


Three Point Perspective



Subhanallah yah, kalo udah tau kunci-kunci tahapan gambar jadi lebih semangat gambar hehe.. ^^



No comments:

Post a Comment